Panduan Menghadapi Hujan Abu Vulkanik dari IVHHN

on Sabtu, 15 Februari 2014
Efek dari material yang di muntahkan letusan Gunung Kelud yang luar biasa membubung tinggi ke langit, hampir seluruh pulau Jawa terkena hujan abu yang menyebabkan aktifitas warga masyarakat terganggu.
 
pesawat yang terkena hujan abu (kompas.com)
Abu gunungapi merupakan gangguan yang besar karena dapat masuk ke seluruh bagian di lingkungan sekitar kita, tak terkecuali rumah dan kantor. Hujan abu bahkan dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor. Abu gunungapi berbeda dari debu biasa. Sudut struktur kristal memungkinkannya untuk menggores dan mengelupas permukaan ketika kita menghilangkannya dengan cara menggosok menggunakan kain atau sikat. 
Campuran dari berbagai unsur kimia hasil letusan menjadikan tingkat keasaman udara di wilayah yang ditaburi abu vulkanik mencapai pH 4. Padahal kondisi normal adalah pH 7, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada benda yang terpapar. Jika terjadi hujan, endapan abu gunungapi menjadi basah sehingga membuat udara menjadi kurang terkontaminasi.Namun, jika cuaca kering/tidak hujan, abu dapat dengan mudah terhempas oleh angin maupun kendaraan yang lewat. Hal tersebut mengakibatkan jumlah abu yang terdapat di udara jauh lebih tinggi dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. 
Secara alami, hujan dan angin dapat secara efektif menghapus abu, namun proses alami ini akan berjalan lambat sehingga abu harus dibersihkan secara manual dari daerah lingkungan penduduk. Perlu diketahui juga bahwa angin bisa membawa abu gunungapi di daerah yang pada awalnya bersih. Oleh karena itu abu gunungapi dapat bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah letusan. Dengan mengetahui metode usaha-usaha yang benar, kita bisa menangani hujan abu dengan aman dan efektif. 
Berikut ini adalah Panduan Menghadapi Hujan Abu Vulkanik, sebelum, selama dan sesudah hujan abu berlangsung. Dokumen ini dipersiapkan oleh International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), Cities on Volcanoes commission (IAVCEI), GNS Science, dan United States Geological Survey (USGS) dengan tujuan untuk memberikan pengetahuankepada penduduk yang terancam bahaya hujan abu gunungapi
 
sumber: http://ivhhn.org/pamphlets

0 komentar:

Posting Komentar