Solusi alami lambung sehat bebas masalah kembung

on Senin, 15 Juli 2013




Pernah mengalami masalah dengan lambung anda? Entah itu perasaan kembung atau mual. Anda mungkin juga sudah akrab dengan obat-obatan seperti antasida dan kaplet enzim semacam Enzyplex, Librozym ataupun Vitazym. Namun taukah anda bahwa ternyata semua obat itu sifatnya
hanya menghilangkan gejala (simptomatik) dan bukan menyembuhkan penyakit.

Terlalu banyak mengonsumsi antasida (obat maag) bahkan bisa memperburuk keadaan, karena menghambat ekskresi getah lambung. Akibatnya jumlah zat bakterisida juga berkurang, sehingga ada bakteri yang selamat dan lolos menuju ke usus yang mungkin menyebabkan diare.

Coba perhatikan orang-orang di sekitar anda, berapa kali rata-rata mereka mengunyah makanan sebelum menelannya. Ternyata sebagian besar mengunyah tidak lebih dari sepuluh kali kunyah sebelum menelan makanannya. Bahkan mungkin hanya sekitar empat atau lima kali kunyah saja. Lebih parah lagi orang yang makan tanpa dikunyah, langsung ditelan bulat-bulat dari mulut ke perut.

Sejak kecil kita sering mendengar anjuran untuk mengunyah makanan sesering mungkin, sampai puluhan kali sebelum menelannya. Tetapi kenyataannya tidak ada yang memberitahu soal "mengapa" harus demikian.  Ternyata mengunyah lebih sering bukan hanya semata-mata secara mekanis supaya makanan menjadi lebih lumat saja, melainkan merupakan proses kimiawi untuk memberikan kesempatan bertambahnya volume air liur ke dalam makanan tersebut. 

Dalam air liur/ludah manusia terdapat berbagai jenis enzim seperti lipase, lisozim dan amylase. selain itu terdapat juga mukosa dan berbagai elektrolit dan bakterisida (Wikipedia, Air Liur). Enzim dari air liur inilah yang akan membantu proses penguraian sari makanan di dalam lambung.

Selain itu, kebiasaan minum banyak air setelah makan ternyata juga bis berpengaruh pada pencernaan. Mengapa? Karena enzim bisa menjadi terlalu encer saat akan menguraikan tepung atau pati, lemak dan sebagainya dalam lambung. Penambahan obat enzim saat makan tujuannya untuk mengentalkan dan melengkapkan jenis enzim tersebut. Minum tentu saja beralasan supaya tidak merasa "seret", tetapi terlalu banyak minum bukan hanya memuluskan kerongkongan, tetapi juga berdampak pada pengenceran enzim.
Hindari juga mengonsumsi minuman bersoda setelah makan. Jelas karena carbonated drinks sengaja diberi gas, maka gelembung gas itu turut masuk ke dalam lambung dan menekan dinding lambung sehingga terjadilah flatulensi tersebut.

Jadi mata rantai “kembung-minum antasida” hanya dapat diputuskan dengan cara mengunyah lebih sering dan lebih lama. Begitu sederhana, serta bersifat kuratif dan sekaligus menghemat banyak pengeluaran untuk obat maag, obat enzim dan biaya periksa ke dokter. Mengapa tidak mencobanya bila anda juga kerap mengalami perut kembung?

sumber:
anneahira.com/enzim-pencernaan-manusia.htm
alexemdi.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar