Propaganda Lemak Jenuh Minyak Kelapa Penyebab Sakit Jantung

on Minggu, 16 Februari 2014
Propaganda politik oleh American Soybean Association dan Center For Science in The Public Interest telah menggabungkan propaganda ilimiah dalam satu kampanye untuk menggantikan minyak tropis dengan minyak kedelai tak jenuh jamak hasil petani Amerika yang merupakan pasar satu milyar setahun di Amerika Serikat.

Selama tahun 1960-1970an riset menunjukkan bahwa beberapa bentuk lemak jenuh meningkatkan kolesterol darah.

Karena peningkatan kolesterol dikenal sebagai faktor beresiko berpenyakit jantung akibatnya lemak jenuh dianggap sebagai komponen makanan yang tidak diinginkan dan disarankan untuk mengurangi konsumsi.

Opini umum mengatakan bahwa semakin sedikit makan lemak jenuh semakin baik kesehatan.

Akibatnya perusahaan pemroses makanan, restoran dan hotel-hotel mengganti minyak kelapa dengan minyak tak jenuh jamak.

Bahkan para ahli diet dan medis dikelabui oleh publisitas negatif yang telah mendukung pergantian minyak tak jenuh sebagai senyawa yang menyehatkan jantung.
Kampanye ini telah memberikan pengertian bahwa lemak jenuh umumnya "beracun".

Pemikiran negatif mengenai minyak kelapa muncul karena dianggap bahwa lemak jenuh mempunyai peranan terhadap penyakit jantung dan beresiko terhadap kesehatan.

Selama ini masyarakat dan kalangan ilmiah telah gagal untuk memberikan gambaran dalam fakta bahwa ada kelompok lemak jenuh yang mempunyai manfaat kesehatan positif.

Banyak informasi yang meghubungkan minyak kelapa dengan peningkatan angka penyakit jantung sifatnya hanya insidential saja dan lemah dalam bentuk data.

Peneliti yang menunjukkan bahwa minyak kelapa dieter menungkatkan kolesterol dan menimbulkan resiko sakit jantung dilakukan secara kurang baik karena lemak esensial tidak dimasukkan dalam dietnya.

Penduduk yang menggunakan banyak kelapa selalu memasukkan minyak lain dari sayuran dan ikan untuk mendapatkan diet yang lebih seimbang.

Hasil inilah dijadikan sebagai propaganda ilmiah

Pengantar Prof. Jon J. Karbara
Guru Besar Biokimia & Farmakologi Michigan State University - Peneliti Lipid (Lemak)

Faktanya, studi tentang masyarakat yang hidup pada iklim tropis dan yang selalu mengkonsumsi minyak kelapa tinggi menunjukkan bahwa mereka menjadi lebih sehat dan sangat kecil yang menderita sakit jantung, kanker, keluhan pencernaan dan gangguan prostat.

Di Amerika Utara dan Eropa buku-buku masakan yang populer dari akhir abad 19 selalu memasukkan minyak kelaoa dalam resep-resepnya sehingga penyakit jantung dan kanker hampir tidak pernah terdengar pada waktu itu.

Hal ini menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam minyak kelapa bukan racun seperti yang telah terpikirkan masyarakat sementara ini.

Tidak hanya minyak kelapa tidak beracun, tetapi di dalamnya mengandung lemak yang disebut monolaurin. 

Ada kelompok lemak jenuh yang mempunyai manfaat kesehatan positif

Lemak jenuh yang unik ditemukan dalam ASI dan minyak kelapa dikenal sebagai asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid)

Monolaurin adalah lemak rantai sedang pertama ditemukan dalam laboratorium yang merupakan satu yang sangat khusus dan menarik di alam ini. 

Secara alami lemak ini tersedia dari air susu ibu dan minyak kelapa dan secara komersial tersedia sebagai lauricidin monolaurin atau lauricidin.

Sedang dites dalam uji klinis sebagai obat untuk herpes genital, hepatitis C dan HIV. Hasil awal menunjukkan sangat bagus dan menunjukkan kemungkinan untuk dijadikan sebagai senjata baru dalam pengobatan alternatif.

Panduan Menghadapi Hujan Abu Vulkanik dari IVHHN

on Sabtu, 15 Februari 2014
Efek dari material yang di muntahkan letusan Gunung Kelud yang luar biasa membubung tinggi ke langit, hampir seluruh pulau Jawa terkena hujan abu yang menyebabkan aktifitas warga masyarakat terganggu.
 
pesawat yang terkena hujan abu (kompas.com)
Abu gunungapi merupakan gangguan yang besar karena dapat masuk ke seluruh bagian di lingkungan sekitar kita, tak terkecuali rumah dan kantor. Hujan abu bahkan dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor. Abu gunungapi berbeda dari debu biasa. Sudut struktur kristal memungkinkannya untuk menggores dan mengelupas permukaan ketika kita menghilangkannya dengan cara menggosok menggunakan kain atau sikat. 
Campuran dari berbagai unsur kimia hasil letusan menjadikan tingkat keasaman udara di wilayah yang ditaburi abu vulkanik mencapai pH 4. Padahal kondisi normal adalah pH 7, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada benda yang terpapar. Jika terjadi hujan, endapan abu gunungapi menjadi basah sehingga membuat udara menjadi kurang terkontaminasi.Namun, jika cuaca kering/tidak hujan, abu dapat dengan mudah terhempas oleh angin maupun kendaraan yang lewat. Hal tersebut mengakibatkan jumlah abu yang terdapat di udara jauh lebih tinggi dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. 
Secara alami, hujan dan angin dapat secara efektif menghapus abu, namun proses alami ini akan berjalan lambat sehingga abu harus dibersihkan secara manual dari daerah lingkungan penduduk. Perlu diketahui juga bahwa angin bisa membawa abu gunungapi di daerah yang pada awalnya bersih. Oleh karena itu abu gunungapi dapat bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah letusan. Dengan mengetahui metode usaha-usaha yang benar, kita bisa menangani hujan abu dengan aman dan efektif. 
Berikut ini adalah Panduan Menghadapi Hujan Abu Vulkanik, sebelum, selama dan sesudah hujan abu berlangsung. Dokumen ini dipersiapkan oleh International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), Cities on Volcanoes commission (IAVCEI), GNS Science, dan United States Geological Survey (USGS) dengan tujuan untuk memberikan pengetahuankepada penduduk yang terancam bahaya hujan abu gunungapi
 
sumber: http://ivhhn.org/pamphlets

Bahaya Abu Vulkanik (Letusan Gunung Berapi) bagi Kesehatan

Letusan Gunung Kelud (antarafoto.com)

Beberapa hari ini kita dihebohkan dengan peristiwa meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur. Jutaan meter kubik material dari dalam bumi dimuntahkan oleh Gunung Kelud. Material vulkanik hasil letusan hebatnya terbang ke udara dan tertiup angin, menyebabkan hujan abu yang menyebar ke hampir sepanjang Pulau Jawa. 

Abu gunungapi terbentuk selama ledakan gunung berapi, dihasilkan oleh longsoran material batu panas yang mengalir di sisi gunung berapi, atau dari semburan lava pijar. Bentuk dan sifat abu gunungapi berbeda-beda tergantung pada jenis dan bentuk letusan gunung berapi, yang dalam kasus Gunung Kelud merupakan letusan eksplosif. Abu gunungapi berwarna abu-abu terang hingga hitam, sedangkan untuk ukuran abu juga bervariasi mulai dari yang seperti grit hingga sehalus bedak.

partikel abu vulkanik

Abu gunungapi yang beterbangan di udara dapat menghalangi sinar matahari dan mengurangi jarak pandang. Abu yang tebal bahkan menyebabkan gelap gulita pada siang hari. Letusan juga dapat menimbulkan guntur dan kilat dari gesekan antara partikel yang dapat dilokalisasi berada di atas gunungapi atau seiring dengan pergerakan abu yang diakibatkan oleh angin.

Abu gunungapi yang baru saja jatuh memiliki kandungan lapisan asam yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan kulit. Pada beberapa letusan gunungapi, partikel abu sangat halus sehingga dapat masuk ke paru-paru ketika kita bernapas. Dalam beberapa kasus, paparan jangka panjang terhadap abu gunungapi halus dapat menyebabkan penyakit paru-paru serius. Dalam hal ini, abu gunungapi harus berukuran sangat halus serta mengandung silika kristal (untuk penyakit silikosis). 

Selain masalah paru-paru, iritasi mata merupakan dampak kesehatan umum yang sering dijumpai. Hal ini terjadi karena butiran-butiran abu yang tajam dapat membuat mata menjadi merah, bahkan merusak kornea mata . Meskipun jarang ditemukan, abu gunungapi dapat menyebabkan iritasi kulit untuk sebagian orang, terutama ketika abu gunungapi tersebut bersifat asam. Apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri dari abu gunungapi?

Dibawah ini adalah link download dokumen tentang BAHAYA ABU GUNUNGAPI TERHADAP KESEHATAN yang dipersiapkan oleh International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), Cities on Volcanoes commission (IAVCEI), GNS Science, dan United States Geological Survey (USGS) dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada penduduk yang terancam bahaya hujan abu gunungapi. Silahkan diserbarluaskan.
 


sumber: http://ivhhn.org/pamphlets

Gunung Kelud Meletus, Sejarah Letusan Gunung Kelud

on Jumat, 14 Februari 2014
 Gunung Kelud adalah salah satu gunung api aktif dengan ciri letusan yang eksplosif. Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak tahun 1300 Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia. Sejarah panjang letusannya telah mencatatkan ribuan korban jiwa, meski dampaknya belum seluar biasa letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat ataupun Gunung Krakatau di Selat Sunda yang mengguncang dunia.

gunung kelud (wongkediri.net)


Letusan Gunung Kelud 

Sejak abad ke-15, letusan Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. 

Berdasarkan catatan, letusan Gunung Kelud yang paling banyak menelan korban adalah letusan pada 1586, dengan lebih dari 10.000 orang jadi korban tewas.
 
Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini. 

Letusan 1919 termasuk yang paling mematikan. Aliran lahar mencapai

Erupsi Gunung Kelud, Data dan Fakta Seputar Gunung Kelud

tribunnews
      


Menjelang tengah malam, tepatnya sekitar pukul 22.50, warga masyarakat di sekitar Kabupaten Kediri dan Blitar dikejutkan oleh letusan dahsyat Gunung Kelud hanya satu jam setelah ditetapkan statusnya menjadi awas. Gunung yang sudah menunjukkan peningkatan aktifitas sejak beberapa hari sebelumnya ini akhirnya meletus setelah terakhir meletus tahun 2007 lalu. 

Menurut beberapa rekan, gemuruh suara letusan Gunung Kelud bahkan terdengar hingga sekitar kota Yogyakarta yang jaraknya kurang lebih 250 km dari Gunung Kelud. Di pusat letusan Gunung Kelud diwarnai semburan lava pijar serta lontaran abu dan kerikil hingga jarak puluhan kilometer ke atas langit serta sambaran kilat menyala-nyala. Material vulkanik yang dilontarkan dari dalam perut bumi melalui kawah Gunung Kelud membubung tinggi ke langit dan tersebar ke beberapa wilayah. Hujan abu vulkanik bahkan diberitakan sampai ke

Macam-macam Jenis Tujuan Wisata

on Kamis, 13 Februari 2014
tripadvisor.com
    
  Kebanyakan orang berwisata hanya sekedar untuk bersenang-senang. Untuk memutuskan liburan, ada baiknya kita mengetahui macam-mahanya cam istilah jenis wisata yang umum dilakukan:

Pleasure Tourism atau biasa disebut pelesir. Wisata semacam ini digelar untuk membunuh kepenatan akibat rutinitas sehari-hari. Biasa dilakukan dengan sekedar berjalan-jalan atau mirip dengan kegiatan rekreasi. Tujuannya untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani.

Culture Tourism (wisata budaya) diselenggarakan untuk mengetahui adat-istiadat, sejarah, budaya, maupun acara keagamaan suatu bangsa atau suku. Menariknya jenis wisata ini adalah kita bisa memperkaya pengetahuan tentang adat-istiadat atau budaya di wilayah lain. Dengan mendatangi sebuah acara adat kita bisa

Air Terjun Jurug Gedhe, Keindahan Bukit Pathuk di Musim Penghujan

on Selasa, 11 Februari 2014
 Melintasi jembatan gantung

Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran sedang menjadi primadona tujuan wisata di Gunungkidul. Daerah yang kering ketika musim kemarau itu kini banyak dikunjungi karena menyuguhkan panorama alam yang menawan. Namun, tahukah anda bahwa Puncak Nglanggeran bukan satu-satunya tempat indah yang bisa dikunjungi di area ini?

Adalah air terjun, yang oleh masyarakat sekitar dijuluki Jurug Gedhe, menyimpan keindahannya di balik rimbunnya pohon di musim hujan. Jurug Gedhe terletak